April 18, 2014

The Power of Knowledge

Rangkuman kisah The Power of Knowledge ini bersifat sangat-sangat subjektif, artinya sesuai dengan pengamatan dan selera penyusun. Konon, sejarah itu tergantung siapa penulisnya. Kisah The Power of Knowledge (i-step RAMP IPB 2010) ini ditulis secara kronologis (memperhatikan urutan waktu), tetapi adakalanya tidak demikian, supaya ada semacam dialogis dan urutan logis berjalannya cerita.
Kisah ini juga mengeliminir tulisan-tulisan yang dapat ditafsirkan sebagai suatu semangat atau motivasi untuk bisa terus berprestasi dimanapun kita berada. Sebab buku The Power of Knowledge ini adalah sebuah gagasan untuk mengembangkan kreatifitas diri, menuangkan ekspresi, latihan mengendapkan emosi, belajar mengendalikan diri, memberikan bekal dan pengalaman dalam membawa ide atau solusi teknologi sampai menjadi suatu usaha atau kegiatan yang menciptakan nilai di masyarakat.
Perkembangan dunia usaha tengah gencar-gencarnya mengkampanyekan teknologi ramah lingkungan, teknologi terbarukan.
Teknologi terbarukan yang dikembangkan oleh ilmuan-ilmuan muda indonesia dalam ajang i-step, sungguh berpotensi mendunia. Susu Listrik (SULIS-nya) mas Hadi yang memberikan terobosan baru pada susu disulap agar tidak cepat basi. Gagasan sekrup archimides yang digaungkan oleh Firmanul dkk bertujuan untuk memberikan solusi atas terbatasnya sumber energi listrik di lingkungan kita dengan menaikkan debit air sebagai cadangan energi yang pada nantinya akan dialirkan kembali sebagai penggerak generator guna menghasilkan energi baru. Perpaduan teknologi yang dikemas dalam dunia entrepreneur oleh mas Ali dan Anzal dari sulawesi menghasilkan alat penyebar benih rumput laut yang selama ini di kerjakan oleh petani rumput laut secara manual, sekarang dengan terobosan ide dan sentuhan teknologi, dapat mempercepat dan mengefisienkan proses penanaman rumput laut.
Berbagai macam jenis usaha, disektor mikro maupun makro masih sangat terbuka lebar. Kebutuhan akan pengusaha indonesia utamanya dibidang teknologi masih sangat-sangat terbatas. Data yang disajikan menurut kategori dalam index kemudahan berbisnis pada tahun 2010, Indonesia masih dibawah rata-rata negara ASEAN. Jika business density (bd) suatu negara di atas 10% maka negara tersebut sudah dianggap sejahtera. Tapi pada kenyataanya kondisi negara kita baru mencapai 1.79% belum memenuhi kuota yang semestinya. Ini memberikan kesempatan kepada kita sebagai generasi penerus bangsa untuk memberikan terobosan-terobosan baru di bidang teknologi.
Melihat data diatas persaingan masih sedikit, kesempatan mengembangkan usaha masih terbuka luas. Utamanya dibidang teknologi.
Peluang mendapakan prestasi, beasiswa atau pengalaman seperti ini masih banyak diluar sana. Sungguh sangat-sangat mungkin untuk kita dapatkan. Siapkanlah diri kita dengan ilmu-ilmu yang kita miliki. Asahlah setiap saat maka perlahan kita akan mendapati sesuatu yang baru. Yakinlah dengan kemampuan yang kita miliki. Berusaha, berdo’a, dan mohon do’a restu orang tua adalah bagian dari tiket mencapai kesuksesan.
InsyaAllah Sukses didunia dan diakhirat.
Sampai jumpa dipuncak kesuksesan yang tiada berbatas.
The Power of Knowledge_Robbi Habibi (*.pdf version)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar